By Audika
Ada seorang pemuda bernama Dana. dia tampan banyak yang suka kepadanya bahkan sampai tergila-gila kepadanya. Dia orang yang cerdas juga, setiap akhir semester selalu mendapat nilai tertinggi. Dosen-dosen pun menyukainya dan menjadi teladan bagi yang lain. Dia pun orang yang soleh, setiap hari sholat 5 waktu tak pernah bolong, selalu mengaji jika ada waktu luang, selalu bersedekah bila mempunyai uang lebih. Dia juga aktif memimpin sebuah Organisasi Seni. Dia juga pandai bermain Musik dan Sepak Bola. Tidak ada deskripsi apapun yang buruk mengenai dia, sungguh. Orang tuanya sungguh bangga mempunyai anak seperti Dana.
Pada suatu hari Dana dihadapkan pada situasi sulit. Dia mendapat ujian terberat di dalam hidupnya. Yaitu wanita. Ia menyukai seorang wanita yang belum dia kenal sepenuhnya. Ia mendambakan sekali dirinya. Wanita itu teman satu kelas Dana bernama Vina. Dia cantik, cerdas, dan pesonanya membuat semua pria jatuh hati.
Dana ingin sekali berkomunikasi lebih sering dengan intensitas yang tinggi pula. Tetapi ia tidak bisa dan tidak berani. Kemudian dia dibantu oleh teman dekatnya yang bernama Fil meskipun dana tidak pernah menceritakan sama sekali mengenai ketertarikan dia terhadap Vina.
Akhirnya dengan senang hati dana mendapatkan nomor Handphone Vina dari Fil dan berhasil berkomunikasi dengan Vina. Dana mulai berkomunikasi tahap lebih lanjut dengan Vina semakin Hari. Vina menangkap sinyal dari Dana dan menerimanya dengan suka hati pula. Mereka tertarik satu sama lain. Tak lama kemudian mereka saling dekat, tetapi Dana tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada Vina. Padahal Vina telah menunggu hal tersebut terjadi.
Dana akhirnya bercerita kepada Fil untuk pertama kalinya. Berkonsultasi bagaimana caranya mendeskripsikan cintanya kepada Vina. Fil lalu memberikan solusi dan meminta ijin kepada Dana untuk melakukannya. Dana pun menyetujuinya. Akhirnya dana diberikan sebuah kondisi dimana dia harus mengungkapkan cintanya kepada pujaan hatinya.
Vina diberitahu oleh Fil untuk menunggu Dana di Taman dekat Kampus. Vina merealisasikannya, waktu itu pukul 16.00 karena Dana sedang ada rapat organisasi. Vina menunggu dengan sabar. 15 menit kemudian Dana muncul dengan sebuah kotak yang besarnya mirip seperti kotak nasi, berwarna coklat tua, polos tidak ada motif apapun. Kemudian duduk di sebelah Vina dan memberikannya. Vina terheran-heran dan bertanya ada apa di dalam kotak tersebut, tetapi Dana tidak menjawab sama sekali.
Muka tegang Vina muncul. Agak takut dia membuka kotak itu perlahan demi pasti. Kotak itu akhirnya terbuka. Vina tak berkata apapun. Dana menundukkan kepala dan agak memejamkan matanya. Langit sore itu tampak gelap dibandingkan hari biasanya…
0 Comments:
Posting Komentar