By Audika
Timnas Senior sebentar lagi akan menghadapi pertandingan Pra Piala Dunia 2014 melawan Bahrain di kandangnya. Meskipun Indonesia tidak mempunyai peluang apapun, pelatih Wim Rijsbergen tetap menargetkan poin agar Indonesia masih bisa menegakkan kepala. Tetapi saat ini kekisruhan melanda persepakbolaan dalam negeri karena tidak mau menuruti induk organisasi (PSSI) membuat kompetisi terpecah menjadi dua. Dan akhirnya hanya satu yang dianggap legal yaitu kompetisi resmi dibawah naungan PSSI yang diakui FIFA, Liga Prima Indonesia.
Timnas Senior sebentar lagi akan menghadapi pertandingan Pra Piala Dunia 2014 melawan Bahrain di kandangnya. Meskipun Indonesia tidak mempunyai peluang apapun, pelatih Wim Rijsbergen tetap menargetkan poin agar Indonesia masih bisa menegakkan kepala. Tetapi saat ini kekisruhan melanda persepakbolaan dalam negeri karena tidak mau menuruti induk organisasi (PSSI) membuat kompetisi terpecah menjadi dua. Dan akhirnya hanya satu yang dianggap legal yaitu kompetisi resmi dibawah naungan PSSI yang diakui FIFA, Liga Prima Indonesia.
Dampak terhadap masalah ini yaitu pemain, yang tidak bisa membela Timnas karena membela klub yang bukan dari kompetisi resmi. Pelatih Wim pun bergegas mencari pemain yang ada di Liga Prima Indonesia. Saya mau mencoba berpendapat pemain pemain yang pantas membela timnas senior.
Saya pikir Wim tidak terlalu pusing terhadap masalah ini, karena beberapa pemain utama di timnas U-23 bermain di liga resmi seperti Andik Firmansyah (Persebaya 1927), Diego Michiels (Persija 1928), Kurnia Meiga (Arema), Gunawan Dwi Cahyo (Arema), Abdul Rahman (Semen Padang), Ferdinand Sinaga (Semen Padang). Belum lagi pemain senior yang pernah membela Timnas Senior sebelumnya yaitu Samsul Arif (Persibo Bojonegoro), Wahyu Wijiastanto (Persiba Bantul), Irfan Bachdim (Persema Malang), Kim Jeffrey Kurniawan (Persema Malang). Masih ada pemain yang bermain di luar negeri seperti Syamsir Alam (CS. Vise), Yericho Christiantoko (CS. Vise), Arthur Irawan (Espanyol), Stefano Lilipaly (FC Utrecht). Jadi sepertinya tanpa pemain-pemain yang bermain di luar kompetisi resmi, Indonesia masih bisa berbicara banyak.
di Liga Prima Indonesia masih banyak pemain-pemain yang mempunyai potensi untuk masuk ke Timnas Senior. Di posisi kiper saya berpendapat kalau Deny Marsel (PSM Makassar) layak masuk, mungkin bisa menjadi pelapis Kurnia Meiga. Kemudian di posisi bek kiri ada Erol Iba (Persebaya 1927) yang masih mempunyai potensi dan pengalamannya bisa dimanfaatkan. Di posisi bek tengah ada Mat Halil (Persebaya 1927) yang bisa menjadi back-up duet Gunawan dan Abdul Rahman dan bisa ditempatkan di bek kanan. Taufiq dan Rendi Irawan (persebaya 1927) saya pikir layak ditempatkan di posisi gelandang tengah. Wim juga mungkin mempertimbangkan Andi Odang (PSM Makassar) dan pemain muda yang menjanjikan M. Rahmat (PSM Makassar). Kemudian saya juga mau merekomendasikan Alfin (CS. Vise) karena stok bek kanan berkualitas kemungkinan besar sedikit dan tak lupa saya juga mengagumi Leonard Tupamahu (Arema) karena posturnya yang tinggi besar. Secara keseluruhan pemain yang kemungkinan masuk timnas senior yaitu.
Kiper
Kurnia Meiga (Arema)
Deny Marsel (PSM Makassar)
Belakang
Gunawan Dwi Cahyo (Arema)
Abdul Rahman (Semen Padang)
Wahyu Wijiastanto (Persiba Bantul)
Mat Halil (Persebaya 1927)
Diego Michiels (Persija 1928)
Erol Iba (Persebaya 1927)
Yericho Christiantoko (CS. Vise)
Alfin Tuasalamony (CS. Vise)
Leonard Tupamahu (Arema)
Tengah
Taufiq (Persebaya 1927)
Rendi Irawan (Persebaya 1927)
Andik Firmansyah (Persebaya 1927)
Kim Jeffrey Kurniawan (Persema Malang)
Ferdinand Sinaga (Semen Padang)
Andi Odang (PSM Makassar)
Depan
Irfan Bachdim (Persema Malang)
Syamsir Alam (CS. Vise)
Samsul Arif (Persibo)
M. Rahmat (PSM Makassar)
Feri Ariawan (Persebaya 1927)
Siapakah pemain-pemain yang akhirnya dipanggil oleh Wim? semoga pemain-pemain tersebut bisa membawa Indonesia meraih poin pertamanya. amin.
0 Comments:
Posting Komentar